Pages

Zikir Sang Bocah

Rengek bunyi angkutan umum menghiasi sore ini. Jalanan macet melukis ibu kota semakin indah, begini yang saya suka. Pemandangan sore Jakarta. Pemandangan yang selalu membuat jiwa ini terhentak akan kelemahan diri, kelemahan yang tak mungkin terangkat lagi. 

Azan magrib begitu syahdu, menyambut kedatangan saya di terminal blok M, terminal yang dulu saya kenal sebagai terminal yang tak bersahabat, begitu banyak cerita kriminal di sana, membuat saya selalu curiga pada siapa saja di sana. Oh bodoh nya saya, seandainya saja saya bisa mencoba berbaik sangka pasti dari dulu telah saya dapati suasana indah seperti sore ini. Temaram cahaya lampu, bunyi khas mesin metro mini serta teriakan kondektur bus menjadikan sore di blok M kian berasa.

Saya basuh muka ini dengan air wudhu, begitu segar mengendurkan syaraf-syaraf yang seharian tersita. Subhanallah boleh raga saya remuk karena segudang aktivitas ini, tapi terima kasih ya Alloh Kau titipkan segumpal daging yang selalu setia menghantar saya ke rumah Mu, bermunajat sujud atas kerendahan ini. 

Seorang ayah dan anaknya duduk di sebelah saya, persis di sebelah tempat saya sholat. Masih balita, begitu lucu tingkahnya maka tak ayal jika bocah itu selalu menarik perhatian saya.

“abi ayo keluar, sholatnya kan udah” rengek sederhana dari mulut kecilnya.
“bentar sayang, kita zikir dulu” sang abi pun memotong
“abi zikir itu apa?” tanyanya polos
“zikir itu mengingat Alloh” jawab sabar sang abi
“mengingat Alloh itu apa bi?” tanya nya penasaran

Sang abi pun mendekatkan mulutnya ke telinga jundinya, dibisikkannya sepatah dua patah kata yang tentu tak bisa saya dengar. Diikuti dengan anggukan penuh pasrah dari bocah lucu itu.

Ahh, begitu indahnya maghrib ini, bathin saya membuncah. Alloh titipkan guru lewat anak kecil lucu disamping saya, memaksa untuk memuhasabah aktivitas zikir saya , astaghfirullah begitu seringnya saya lalai. Pantas saja jiwa ini sering gundah, saya jarang mengingatNya.

-Karena hanya dengan mengingatNya hati menjadi tenang-




13 komentar:

  1. bismillah
    (testing komentar)

    BalasHapus
  2. subhanallah,,,

    abinya jg keren...hee

    BalasHapus
  3. hee iya fit, abinya juga keren,,,,

    BalasHapus
  4. yupp :)
    dengan dzikir hiudp kita menjadi tenang

    BalasHapus
  5. subhanallah, postingan super :D

    BalasHapus
  6. hanumuslem,,,
    iya insyaalloh,semangat,,

    chika,,,
    begitulah, hati pun butuh asupan, zikir (walau berat, mulai membiasakan)

    ra,,
    kayak mario teguh aja ra,,semangat yah

    BalasHapus
  7. hmmm... jadi pengen ke blok M..

    BalasHapus
  8. Batu,,
    maen aja ke blok M, aman kok..he

    BalasHapus
  9. jd teringat si adel, bocah kecil manis itu ... ketika teman2 yang lain asyik makan krn kelelahan bermain... dia memilih berwudhu dan shalat ...

    BalasHapus
  10. Subhanallah...ai ribang e... :D

    BalasHapus
  11. kayaknyo aq tw komen diatas spo ???

    BalasHapus
  12. Saya pernah lihat mas, seorang ayah mengajarkan anaknya membaca Qur'an di Masjid dekat terminal Blok M.. dan bacaan anaknya subhanallah lancarnya.

    Semoga makin banyak "Luqman" di era modern kini.
    :))

    BalasHapus

Komentar di sini yah,