Pages

Memaknai Tulisan


Teringat saat pertama kali saya belajar menulis. Ibu dengan senyumnya yang manis, sabar mengenalkan dan mengajarkan saya satu demi satu huruf. Ini A ini B ini C, Saya hanya mengaguk-aguk polos seolah-olah paham apa yang dikatakan ibu. Tak lupa ibu ajarkan bagaimana saya harus memegang pensil dengan benar, hu sulit, kaku tak terbiasa. Tapi saya harus bisa karena tidak lama lagi saya akan sekolah dan saya harus bisa menulis. Sempat terpikir di dalam benak, kenapa sih harus ada tulisan? Apa gunanya tulisan itu? Menghabiskan waktu saja belajar menulis, he gak kok becanda, yang pasti thanks mom karena engkau adalah orang pertama yang mengajarkan aku menulis dan mengenalkan aku tentang tulisan. Berbicara masalah tulisan saya memiliki sedikit fakta tentang tulisan, semoga bermanfaat, yuk kita simak bersama.

Tulisan adalah segala sesuatu yang kita sepakati, yang kita tulis, baik berupa angka, huruf, atau simbol. Saat ini tulisan telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Karena salah satu alat komunikasi yang telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu ialah tulisan. Apalagi bagi seorang pelajar, tulisan adalah teman dalam mencari ilmu. Buktinya, hal pertama yang harus kita kuasai adalah menulis dan membaca.

Bersyukurlah karena kita hidup di zaman seperti ini. Dulu, manusia belum mengenal huruf a, b, c, ataupun angka 1, 2, 3, karena huruf yang digunakan saat itu berbeda dengan sekarang. Bahkan masing-masing daerah mempunyai huruf yang berlainan. Jadi, jangan harap bisa saling mengirim surat dengan orang yang berbeda daerah. Berbeda dengan sekarang yang sudah mengakui satu jenis huruf secara internasional. Huruf ini mempunyai 26 jenis simbol yang umumnya disebut abjad .

Sebenarnya, abjad yang kita kenal saat ini berasal dari bangsa Kanaan di Palestina sekitar 3.000 tahun yang lalu. Untuk menggantikan ratusan simbol, diciptakan sekira 20 sampai 30 jenis tanda. Tanda-tanda itu kemudian berevolusi sehingga menjadi bentuk yang sekarang dan hanya berjumlah 26. So, korespondensi dengan orang luar daerah bukan masalah lagi bagi kita.


Selain abjad a, b, c, d, ada banyak sekali huruf yang digunakan oleh manusia. Walaupun sebagian huruf itu sudah tidak digunakan lagi saat ini, seperti huruf pallawa, hieroglyph, atau huruf paku . Ada pula beberapa jenis huruf yang masih digunakan hingga sekarang, seperti huruf hijaiyah yang digunakan dalam Alquran merupakan huruf asli bangsa Arab. Atau orang-orang Cina yang masih menggunakan sejenis huruf pictogram warisan leluhurnya

Huruf hieroglyph merupakan salah satu huruf tertua di dunia. Huruf ini berasl dari Mesir dan sudah dikenal sejak 4.000 tahun SM. Uniknya, huruf ini menggunakan gambar mata, burung, tangan bahkan kaki sebagai simbol. Huruf ini lalu berkembang menjadi dua bentuk, yaitu hieratis dan demotis. Di mana bentuk hieratis digunakan oleh kaum pendeta dan bentuk demotis digunakan oleh masyarakat umum.

Huruf ini sempat terlupakan oleh masyarakat Mesir. Hal ini terjadi karena kepercayaannya diusik oleh bangsa Romawi. Tetapi, saat pendudukan Prancis terhadap Mesir berlangsung, huruf itu berhasil dibaca kembali oleh Jean Francois Champollion sekira tahun 1800-an.

Ada lagi bangsa lain yang sudah mengenal tulisan sejak tahun 3.000 SM, yaitu bangsa Sumeria. Huruf yang digunakan saat itu ialah huruf paku yang digambar dengan garis lurus. Salah satu rajanya yang bernama Hammurabi (1955-1912 SM) berhasil membuat undang-undang tertulis pertama di dunia. Undang-undang itu dikenal dengan sebuitan Codex Hammurabi dan berisi tentang hukum pidana, perdata, perdagangan, serta hak dan kewajiban rakyat terhadap negara. Hukum ini ditulis pada sebuah batu prasasti yang terletak di tengah-tengah Kota Babylonia.

Lain lagi dengan masyarakat Cina yang menggunakan tulisan sebagai alat komunikasi antardaerah. Dulu, masyarakat Cina tidak bisa berbicara dengan orang yang berbeda daerah karena bahasa mereka berbeda-beda. Tetapi karena kebudayaannya sama, tulisan mereka pun sama, sehingga mereka pun tetap bisa berkomunikasi. Tulisan itu dikenal sejak 1500 tahun SM.

Dalam hal tulis menulis, bangsa Indonesia pun tak kalah bersaing dengan bangsa lain. Buktinya, Kerajaan Kutai yang merupakan kerajaan tertua di Nusantara sudah mengenal huruf pallawa. Huruf ini terukir di 7 buah prasasti yang pernah ditemukan. Hampir semua kerajaan di Indonesia sudah mengenal tulisan, bahkan beberapa di antaranya mempunyai pujangga-pujangga yang andal dalam menulis cerita. Nah, bukti-bukti di atas menunjukkan bahwa tulisan merupakan sebuah teknologi yang akan terus berkembang sepanjang zaman. Kita memang sangat diuntungkan dengan ditemukannya tulisan. Tanpa tulisan kita tentu akan kerepotan karena segalanya diucapkan secara lisan.

Terakhir ni, kita semua udah tau bahwa tulisan itu ternyata merupakan salah satu penemuan terbesar sepanjang sejarah kehidupan manusia. Kalo gak salah karena tulisan, Nabi Muhammad bisa bersurat dengan Raja Heraklius pembesar Romawi untuk mengajak beliau masuk islam, karena tulisan juga R.A. Kartini juga bisa surat-suratan dengan orang Belanda yang sampai akhirnya bisa menetaskan konsep emansipasi. En then di zaman sekarang, ternyata tulisan juga merupakan hal yang paling efektif untuk menebar kebaikan. Bisa nulis kisah motivasi, nulis ceramah, nasehat de el el la, ditambah lagi dengan media yang sangat mendukung. Dengan begitu melalui tulisan ini saya mengajak sob sob sobat semua untuk gemar berbagi melalui tulisan setidaknya sebagai bentuk apresiasi kita pada pendahulu kita yang telah menemukan tulisan. Oke oke Namun pertanyaan terakhir, apalah arti sebuah tulisan jika tak ada yang membacanya? Intinya yuk menulis dan membaca.

Sumber: e-smartschool.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar di sini yah,