Siapa sich yang tidak senang ketika seseorang mendapatkan penghasilan dari suatu yang ia kerjakan? terlebih apabila pekerjaan itu halal dan dikerjakan secara sungguh-sungguh, tentu rasa banggalah yang selayaknya ia dapatkan. Oh ya begini, saya baru saja mandapatkan sebuah penghasilan. Tapi, tentu banyak pengertian kalo kita berbicara tentang penghasilan saja, oleh karena itu, kita sepakatin dulu bahwa penghasilan yang dimaksud di sini yaitu gaji atau upah yang berupa materi atau uang.
Begini, satu bulan yang lalu Alhamdulillah saya diamanahin seorang teman untuk mengisi lowongan pekerjaan di salah satu instansi di negeri ini,,hee sebagai teman yang baik saya pun dengan senang hati untuk menerimanya. Saya bekerja sebagai tenaga pengajar, bahasa sederhananya guru privat mungkin. Saya terima tawaran ini bukan hanya untuk mengisi waktu luang saya saja sebagai mahasiswa, tapi lebih dari itu, selain memang dulunya saya memang bercita-cita sebagai guru, saya juga ingin berbagi sedikit ilmu yang saya miliki kepada orang lain, teringat sebuah hadis, ilmu yang bermanfaat tentu amalnya tak akan ada putusnya, ya kan?. Siapa lagi yang tidak mau punya investasi besar dan menjanjikan seperti ini ?
Hari demi hari dijalani banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran semuanya seru, sampai hari kemarin tepat satu bulan saya mengajar. Awalnya saya lupa jika hari itu saya sudah harus menerima gaji, upah atau apalah namanya, namun ketika selesai mengajar, satu buah amplop disodorkan kepada saya. Saya pun hanya bisa tersenyum menerimanya sembari mengucapkan terima kasih dan berpamitan pulang. Rasa syukur tidak lupa terucap kepada sang pengatur rezeki karena pada hakikatnya Allahlah yang member rezeki ini kepada saya. Sepucuk amplop itu langsung saya selipkan ke dalam tas coklat selempang kesayangan saya. Sepanjang perjalanan saya mencoba untuk mengintip amplop yang telah saya masukkan ke dalam tas, saya pun hanya bisa tersenyum sembari berkata “saya sudah berpenghasilan”.
Saya mulai bingung, berpikir sejenak akan digunakan untuk apa uang yang saya terima ini. Jajan? Jalan? Atau apalah? He bingung juga tapi sepertinya sebagian akan di tabung saja. Moga-moga uang tabungan yang terkumpul nanti insyaallah bisa digunakan untuk memberangkatan orang tua naik haji ,,amiin ketinggian ya? memang uang gaji itu tidak besar sich tapi bukan hal yang mustahil jika terus di tambah maka uangnya cukup untuk ongkos naik haji ayah dan bunda dirumah.
Semangat,, ^.^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar di sini yah,