Pages

Anyer, Malam, dan Ayah

Anyer, objek wisata pantai satu ini merupakan alternatif favorit tempat liburan bagi sekian banyak warga Jakarta saat ini. Merasa bosan dengan rutinitas kantor, kuliah atau lainnya? bermain pasir, bermain ombak, berenang, serta melihat indahnya anak gunung krakatau yang begitu eksotis adalah solusinya.

Alhamdulillah dengan segala nikmatNya akhirnya saya bisa “terdampar” lagi di pantai indah itu. Kali ini bersama rombongan kelas  3D, temen satu perjuangan di tingkat akhir kampus plat merah yang sangat saya cintai.

Kalo boleh agak lebai, saya mau bilang kalo anyer itu “woow gak ada matinya”, caile. Iya donk. Walaupun bukan kali pertama saya berkunjung ke sana tapi sensasi yang saya rasakan tetap aja sama hmmm indahnya. Selain emang tidak bisa dipungkiri bahwa ciptaan Allah emang sangat sempurna, terlahir dan tumbuh sebagai “anak gunung” pantai bagi saya merupakan hal yang baru, iya donk buktinya seumur hidup -yang udah beranjak kepala dua ini- saya berlibur ke pantai baru tiga kali. Pertama tahun lalu anyer, kedua ancol, dan ketiga tahun ini anyer lagi. hee 

Seperti biasa namanya liburan isi kegiatannya tidak jauh dari suka cita, dalam rangka makrab kelas, emang setiap acara di setting bagaimana kita bisa saling akrab satu sama lain. Pokoknya indah deh, semua acaranya berkesan. Tapi ada hal yang paling berkesan menurut saya dari perjalanan dua hari itu. Yang anehnya gak ada sangkut pautnya sama temen-temen kelas tapi kepada sesosok yang jauh di sana yang sangat saya rindukan. Ayah.

Selepas isya, kebetulan acaranya fleksibel, sebagian temen ada memilih ngobrol di cottage. Ada juga yang bakar-bakar jagung, ada lagi yang nyanyi-nyanyi di tepi pantai. Di sisi lain beberapa temen yang membawa kamera tidak mau melepaskan momen-momen indah itu dalam bidikan lensa mereka. Kalo ada yang tanya saya ikut kemana? He saya ikut semuanya, pindah-pindah. Tapi berhubung saya lagi sangat tertarik dengan dunia photografi jadi saya keasyikan ikut belajar photo-photo. (lalu hubungannya sama ayah apa? Sabar yah, lanjut yok)

Berhubung suasana malam gelap, pas banget seorang temen lagi cobain teknik slow shutter pake kamera DSLR-nya. Apa itu slow shutter? He baca di sini aja kalo mau lengkapnya, tapi intinya kita bisa bikin tulisan atau gambar pake bantuan cahaya yang ditangkap oleh kamera dalam waktu beberapa detik,tapi orang yang gambar gak bakal ketangkep kamera. Canggih yah? Hee singkat cerita beberapa temen termasuk saya mau coba bikin karya, berhubung pada gak bisa gambar akhirnya kita cobain slow shutter text, artinya kita bikin tulisan, apapun. Susah banget tau, soalnya kita nulisnya dari arah yang berlawan, tidak boleh membelakangi kamera, jadi bikin hurufnya sering terbalik kayak bikin S jadi Z, hee. Setelah perjuangan panjang nah inilah hasil iseng kami malam itu.



Nah ini karyanya Chizil


Ni karyanya Arya ketua kelas Qanizah itu nama temen perempuannya


Ini karyanya Hilman -> bubuth itu panggilan kecilnya (kok agak alay yah,,he piss man)


Ni karyanya si Melky => izzah itu temen perempuannya nan jauh di Malang sana, oh so sweet


Dan ini hasil karya saya 


Dan kenapa harus ayah??? Gak tulis nama seorang wanita aja biar keliatan romantis seperti temen-temen di atas? Hee jawabnya singkat, karena malam itu adalah malam tepat di mana ayah berulang tahun yang ke 55, semoga karya kecil itu bisa menjadi kado terindah buat ayah. I love ayah ===>your little son<===







6 komentar:

Komentar di sini yah,